Penilaian Seni Musik yang Ancur!

Hari yang melelahkan! Begitupun hidupku lama-kelamaan juga terasa melelahkan, but aku masih punya semangat hidup kok!
*lagi-lagi aku ngelantur*

Ea begitulah aku, semakin lama makin gak jelas dan menyesatkan... (halah sesat kok malah bangga)

Aku punya kabar baik dan buruk kali ini, huhm... mau dengerin yang mana dulu nih?
Apa gak mau dua-duanya? (aku yakin pasti pada ngejawab gitu)

Okay, karena aku lagi sedikit badmood jadi lebih baik kalau ngedengerin kabar buruknya dulu!
Hari ini pas pelajaran Kesenian, kelasku dapet jatah buat penilaian...
Penilaian tentang 'seni musik' tentunya, hiks the story is start here!

Anak-anak semuanya disuruh ke lab bahasa, dan yang kemarin udah penilaian kayaknya pada pergi ke kantin.
Aku sekelompok sama Purwoko, Nivia, Anik, Arum, dan Hesti, kita semua disuruh menyanyikan lagu-lagu tahun 70-80an. Semula aku ngusulin pengen nyanyi lagunya Kiroro yang judulnya Mirae, tapi sama sekali gak ada yang tau lagu itu kecuali aku, so lupakan Kiroro Mirae!
Gimana kalau kita nyanyi lagunya Angela Aki yang Tegami!? *malah dicuekin deh*

Akhirnya kita mutusin buat nyanyiin lagunya Godbless yang berjudul Rumah Kita, huhm... karena aku gak hapal, langsung deh aku download tuh lagu yang versi baru dan dinyanyiin sama Indonesian idol (di hapeku sih tulisan rinciannya artist:Indonesian Idol).

Giliran kelompokkupun tiba, bu Jamila sudah menatap tajam ke arah kami. Purwoko ambil posisi sebagai drum (bukan jadi drum, tapi ngemainin drum)
Nivia dengan keyboard, sementara Anik Arum, Hesti, dan Aku menjadi VOKALISnya!
Renungkan! Dalam satu kelompok cuma dua orang yang bisa main musik!
(-.-')
Rencananya sih biar menarik, kita mau nyanyi sambil joget-joget kaya band-band dari Korea, tapi melihat tubuh para VOKALISnya... *LUPAKAN ARTIS KOREA!*
Rencana kedua, biar rame kita mau nyanyi sambil telanjang di depan bu Jamila, pasti bu Jamila Jerat Jerit gak karuan (okay itu bukan ide yang bagus menurutku *so, lupakan*)

Alhasil, kita cuma nyanyi biasa tanpa atraksi spesial. Dengan ditemani gebrakan drum yang kecepetan dari Purwoko plus alunan Keyboard dari Nivia yang telat terus pindah chordnya. . .
Kitapun nyanyi. . . (Arum malah ngumpet di pojokkan *gak tau ngapain*)

Rumah Kita
Hanya Bilik Bambu Tempat Tinggal Kita
Tanpa Hiasan Tanpa Lukisan
Beratap Jerami Beralaskan Tanah
Namun Semua ini Punya Kita
Memang Semua ini Milik Kitaaa ooh Sendiri. . .

Hanya Alang-Alang Pagar Rumah Kita
Tanpa Anyelir Tanpa Melati
Hanya Bunga Bakung Tumbuh di Halaman
Namun Semua itu Punya Kita
Memang Semua itu Milik Kita

Reff:
Lebih Baik di Sini
Rumah Kita Sendiri owh
Segala Nikmat dan Anugerah yang Kuasa
Semuanya, Ada di Sini
Rumah Kita. . .

Haruskah Kita Beranjak ke Kota
Yang Penuh Dengan Tanya
BACK TO REFF

Note: yang dicetak miring gak kita nyanyiin, karena Nivia gak tau chordnya. . .

SELESAI!!!
Dan satu tanggapan dariku!
HANCUR!!!
Semoga kita gak digentayangin sama arwah-arwah personil Godbless gara-gara ngerusak tuh lagu... (Lindungi kami ya Allah!)

Pasrah aja lah! Yang penting kita udah berusaha sekuat semut...! Aku juga sadar kok kalau suaraku tuh cempreng, fales, dan ngebassnya minta maaf bahkan melebihi suaranya Giant di serial anime Doraemon. Andai aku dianugerahi suara mirip sama Hideto Takarai *mulai deh ngekhayal gak jelas*

Ea seperti kata pepatah yang aku dapet dari iklan kopi:

'GAK SEMUA ORANG BISA MAIN MUSIK'

Haaaaah!!! *menghela nafas*

Sekian kabar buruknya. . . sekarang beralih ke kabar baik!

Hehm... Kabar baiknya adalah Alhamdulillah aku masih hidup sampai sekarang.

Sekian postingan gak jelas dariku!