Beranda

Selamat Datang di Blog yang Keren Ini
Aku gak berharap kalian ngerti apa yang aku tulis, yang jelas aku ngelarang kalian mengambil hikmah apapun dari blog ini karena blog ini emang gak penting dan gak bermanfaat kayaknya. Tapi gak tau kenapa kalian bisa nyampe di blog ini, disarankan buat orang hamil jangan ngebaca blog ini ya! entar anaknya jadi ganteng kayak aku! Tapi buat yang mau ngebaca semoga masuk surga (walau harus transit ke neraka bareng aku)
Klik Disini Sob

Blog

28 Nov 2010

Orang Gila di Depan Rumah

Ada banyak banget tipe orang di dunia ini, mulai dari level terendah sampai level tertinggi (*halah dikira game online apa?*)
Dari sekian banyak tipe orang di dunia ini ada satu tipe yang bisa dibilang paling rendah levelnya di dunia, dia adalah ORANG GILA. . . sekali lagi aku ulang ORANG GILA. . . bahasa ilmiahnya Gilanus sapiens (jangan dibaca: Gila Sampeyan)

Gak tau kenapa pas aku lagi ngelipetin baju di ruang tengah, ada sesosok makhluk aneh berdiri di depan pintu sambil terus memandang ke arahku, rambutnya kumal, matanya melotot, dan bibirnya tersenyum lebar. Aku perhatiin terus tuh makhluk (terasa ada getaran tersendiri saat dia memandangiku), aku amati secara mendalam dan "AAAARGH!? itu kan Orang Gila!" (*ya ampun baru sadar*)

Karena kaget, aku langsung lari ke kamar yang di sana ada adikku.
"Kar, di depan ada orang gila" kataku gelagepan (translate: panik)
"ah iya pa?" malah balik tanya
Eh mendadak dari kamar aku liat bunda berjalan ke arah depan rumah, haduh!? Gimana nih? (*makin panik*), akhirnya aku hadang bunda dan bilang kalau di depan ada orang gila.

Apa yang terjadi selanjutnya?
Kita bertiga (aku bunda dan adikku) berkumpul di ruang tengah buat menyusun strategi pengusiran orang gila dari emperan rumah.
  1. Rencana Pertama
  2. Telpon Densus 88 buat nangkep tuh orang gila, tapi karena gak tau nomornya Densus 88 rencanapun gagal
  3. Rencana Kedua
  4. Bikin tuh orang gila pingsan, lalu seret dan bawa ke rumah sakit buat dijual organ-organ tubuhnya (ditolak karena gak berperi kemanusiaan)
  5. Rencana Ketiga
  6. Ajak tuh orang gila bermusyawarah dengan adil (*tambah gak mungkin kayaknya*)

Lagi rapat strategi, tuh orang gila udah megang-megang barang yang ada di depan rumah "ah itu wajan barunya bunda" teriak bundaku Tiba-tiba aja bunda ngambil dingklik (translate: kursi kecil) buat dilemparin ke tuh orang gila.
Eh dia malah jongkok di depan pintu sambil cengar cengir kayak orang gila (*emang orang gila kali!?*), bundaku mundur karena tuh orang gila tetep aja gak mau pergi

Aku heran, kenapa bunda bisa mendadak jadi berani saat tuh wajan terancam?
O iya, aku sempet ngambil fotonya. . .

Di saat-saat kayak gini, apa yang harus aku lakukan? Aku. . . . (*mulai deh lebay*)
"gimana kalau dikasih makanan?" adikku usul
"ide yang bagus" aku mengiyakan
"kayaknya ada tempe goreng di meja" kata bunda sambil ngambil tempe di meja
"terus, siapa yang mau ngasihkan?" kata bunda sambil mengacungkan tuh tempe
"yang megang aja!" aku dan adikku sepakat
(*dasar anak gak tau diuntung*)
Bundaku keluar dan ngasihkan tuh tempe ke dia, tapi. . . dia tetep gak mau pergi, ternyata orang gila suka melanggar perjanjian bilateral.
FINE! Kita nyerah!
Di saat-saat kayak gini kita cuma bisa tawakal dan berserah diri sama yang di Atas (*ya ampun, sampe segitunya*)
Eh di saat kayak gitu, pertolongan muncul! Anjingku putih pulang ke rumah, dan orang gila itu langsung pergi deh! ^-^/ yeeei!
Ternyata kita kalah sama anjing. . . Hiks hiks

Buku Tamu

BlogListku


Yudha is Me Design by Insight © 2009